WGII Gelar Musyawarah Anggota Pertama, Tetapkan Koordinator Baru dan Dewan Pengawas

 Admin    25-06-2025    00:00 WIB  

Bogor, Working Group ICCAs Indonesia (WGII) resmi menggelar Musyawarah Anggota pertamanya pada Rabu, 25 Juni 2025 di Sekretariat WGII, Bogor. Forum yang menjadi pengambilan keputusan tertinggi dalam jaringan ini dihadiri oleh delapan dari sembilan lembaga anggota, dan menetapkan kepemimpinan baru untuk periode mendatang.


“13 tahun WGII berjalan, melalui proses yang telah dihadapi harapannya makin terlihat tata kelolanya, dan program kerjanya semakin terstruktur dengan baik” Ujar Kasmita Widodo, Koordinator WGII periode 2011-2025. 


Delapan lembaga anggota WGII yang hadir—yakni Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Jaringan Pemetaan Partisipatif (JKPP), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Perkumpulan Sawit Watch, Perkumpulan HuMa Indonesia, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), NTFP-EP Indonesia/Yayasan Pengembangan Sumber Daya Hutan Indonesia, dan Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA)—secara bulat menyepakati bentuk kelembagaan baru WGII. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting setelah 13 tahun perjalanan panjang jaringan ini bergerak dalam bentuk yang cair.


Suasana berlangsungnya pembahasan draft Statuta dan tata kelola kelembagaan


Proses transformasi kelembagaan ini tidak berlangsung secara instan, melainkan melalui persiapan yang matang oleh Tim Transisi dan sekretariat WGII selama enam bulan terakhir. Tim ini bertugas menyusun draft statuta, merancang tata kelola organisasi, serta menyiapkan mekanisme pemilihan dan pengambilan keputusan.


Melalui kesempatan ini, Tim Transisi yang diketuai oleh Fickerman (KIARA) menyampaikan laporan hasil kerja selama enam bulan terakhir. "Tim transisi diberikan mandat selama 6 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Di awal kami sudah susun timeline rencana kerja. Lalu dibantu sekretariat, kami mengadakan rapat-rapat persiapan, mulai pembahasan kantor sekretariat, manajemen kelembagaan, hingga model kelembagaan WGII yang semuanya dibicarakan bersama dengan pimpinan organisasi atau perwakilan organisasi anggota" ujar Fickerman dalam menyampaikan laporannya sebagai ketua Tim Transisi.


Setelah penyampaian laporan oleh Tim Transisi, Musyawarah Anggota WGII secara resmi dimulai dengan agenda pembahasan statuta, yang dipimpin oleh Fickerman sebagai Pimpinan Sidang. Dokumen statuta yang akhirnya disepakati dan ditetapkan dalam Musyawarah Anggota ini kemudian menjadi dasar hukum dan aturan pokok bagi tata kelola organisasi WGII ke depan, sekaligus menandai transisi WGII dari jaringan yang bersifat cair menuju bentuk kelembagaan yang lebih terstruktur.



Musyawarah Anggota pertama WGII menghasilkan keputusan Musyawarah Anggota WGII yaitu:

  1. Mengesahkan Statuta Working Group ICCA Indonesia dan menyepakati Badan Hukum WGII berbentuk Perkumpulan

  2. Menetapkan Dewan Pengawas WGII 2025-2029 yaitu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koalisi Rakyat  Untuk Keadilan Perikanan (KIARA), dan NTFP-EP Indonesia/Yayasan Pengembangan Sumber Daya Hutan Indonesia

  3. Menetapkan Cindy Julianty sebagai Koordinator Eksekutif Periode 2025-2029


Proses pemilihan Dewan Pengawas dan Koordinator Eksekutif WGII Periode 2025-2029


Melalui proses mufakat, tiga pimpinan organisasi terpilih sebagai Dewan Pengawas WGII, yakni pimpinan organisasi dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA), dan NTFP-EP Indonesia/Yayasan Pengembangan Sumber Daya Hutan Indonesia.


“Kiranya komunikasi antara anggota semakin terjalin sehingga banyak ide-ide dan gagasan yang baik bisa kita tuangkan bersama untuk mendorong konservasi berbasis HAM, inklusif dan mengedepankan kehidupan masyarakat adat dan komunitas lokal” Ujar Erwin dari KIARA mewakili Dewan Pengawas terpilih

 

Musyawarah ini juga menetapkan Koordinator Eksekutif WGII yang baru melalui mekanisme musyawarah mufakat. “Untuk keberlanjutan, kami memilih Cindy Julianty sebagai koordinator” Ujar Erwin dari HuMa. 


Seluruh anggota yang hadir sepakat bahwa tongkat estafet kepemimpinan WGII layak diemban oleh Cindy Julianty, yang selama hampir tujuh tahun terakhir telah menunjukkan dedikasi dan konsistensinya dalam mengembangkan jaringan, memperkuat kolaborasi, serta mendorong pengakuan wilayah kelola masyarakat adat dan komunitas lokal melalui kerja-kerja WGII.


Momen simbolis estafet kepemimpinan, tumpeng diserahkan oleh Koordinator WGII Periode 2011-2015 kepada Koordinator Eksekutif WGII Periode 2025-2029


“Saya berharap kiranya kita bisa saling bekerjasama, anggota lembaga dan sekretariat, dalam kerja kolektif yang makin baik dan maju kedepannya” Kata cindy Julianty mengawali kepemimpinannya.


(***RaiUtami/AN)