ICCA Southeast Asia Consortium Sampaikan Statement pada “Sub-regional Dialogue on National Biodiversity Strategies and Action Plans (NBSAPs)”

 Admin    18-08-2023    00:00 WIB  

Blog Image

 

Kamis, 17 Agustus 2023, ICCA Southeast Asia Consortium menyampaikan statement pada dialog Sub-regional Dialogue on National Biodiversity Strategies and Action Plans (NBSAPs) yang berlangsung di Manila, Philipina, sejak tanggal 14 – 17 Agustus 2023. Dialog sub-regional ini bertujuan memfasilitasi berbagi pengalaman dan saling belajar terkait dengan pembaruan NBSAP, termasuk menetapkan target nasional, sejalan dengan Global Biodiversity Framework  (GBF).

 

Acara ini menghadirkan masing-masing pihak dari negara anggota ASEAN dan Timor Leste. Dialog ini merupakan yang pertama dari serangkaian dialog sub-regional untuk mendukung Negara Anggota dalam peluncuran Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework  (KM GBF) yang difasilitasi oleh Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD) dan ASEAN Centre for Biodiversity (ACB) dengan mitra pembangunan, UNDP, GIZ dan lain-lain. Pada kesempatan ini partisipan mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam meningkatkan implementasi, termasuk di dalamnya isu-isu yang berkaitan dengan pembangunan kapasitas, mobilisasi sumber daya dan integrasi Protokol ke dalam NBSAP. Kumpulan pelajaran, tantangan dan peluang regional nantinya dapat berfungsi sebagai masukan dalam percontohan lebih lanjut dan untuk tinjauan negara yang mengadopsi CBD.

 

ICCAs SEA Consortium juga menjadi pihak yang diundang. Pada kesempatan ini, ICCA SEA Consortium menyampaikan pernyataan kolektifnya terkait urgensi pengakuan Indigenous Peoples and Local Community (IPLCs) dan pengintegrasian Indigenous Peoples and Local Community Conserved Areas (ICCAs), warisan budaya, tata kelola dan sistem pengetahuan lokal dalam NBSAP. Dalam dialog ini juga disampaikan Policy Recomendation yang disusun bersama oleh CBD Alliance, ICCA Consortium, NTFP-EP, GYBN, WGII, PACOS Trust, Women Caucus, Women4Biodiversity untuk NBSAP yang lebih inkusif dan transformatif. Working Group ICCAs Indonesia (WGII), sebagai salah satu member ICCAs SEA Consortium, turut menyumbangkan rekomendasi kunci pada dokumen ini, "isu hak-hak masyarakat adat dan lokal, serta pendekatan konservasi berbasis hak yang di-address dalam target KM GBF perlu mendapat perhatian dan ditempatkan secara tepat ke dalam NBSAP.” Kata Cindy Julianty, Program Manager WGII.

 

Melalui dialog regional tersebut, ICCAs SEA Consortium menegaskan bahwa ICCA dapat menjadi inti dari realisasi KM – GBF, khususnya realisasi atas 7 dari 23 target yang memuat aspek penting masyarakat adat dan komunitas lokal berkaitan dengan pemanfataan berkelanjutan, perlindungan pengetahuan tradisional, partisipasi, pembagian manfaat yang adil, dan FPIC (Free, Prior, Informed Consent). ICCA merupakan bukti dari keragaman dan kekayaan wilayah kehidupan Masyarakat adat dan lokal (MAKL) yang terlindungi dan lestari. Terlebih, ini merupakan ruang konservasi yang ditentukan sendiri (self-determination) oleh MAKL. Oleh karena itu, pengintegrasian ICCAs ke dalam NBSAP menjadi salah satu perhatian ICCAs Consortium juga WGII untuk mewujudkan target CBD. Sebab, NBSAP merupakan wujud konkrit dari target CBD yang selanjutnya akan diterjemahkan oleh negara masing-masing untuk menyusun target nasional, strategi dan rencana aksi perlindungan keanekaragaman hayati.